Tuesday 11 April 2017

PONPES AL-MUHTAROM NGUNDUH MANTU

LOWAYU, 19/09/2016. IRING-IRINGAN SHOLAWAT BADAR GEMURUH DI LANTUNKAN GROUP SHOLAWAT AL MUBASYIROH DENGAN DI IRINGI REBANA UNTUK MENYAMBUT AGUS BADRUS SHOIM, S.Pd.I DENGAN NENG ELOK FAIQOH BINTI K. ABDUL AZIZ, S.Pd.I DI PONPES AL MUHTAROM LOWAYU DUKUN GRESIK.

Rombongan pengantin Putra dari Surabaya berangkat pada pukul 07.00 Wib dan sampai di Pondok Pesantren Al-Muhtarom pada Pukul 10.00 Wib dengan keterlambatan perjalanan disebabkan kemacetan jalan di daerah Manyar Gresik. Rombongan sebelum acara resepsi dimulai terlebih dahulu Acara Aqdun Nikah di Mushollah Pondok Al Muhtarom, yang kemudian tepat pada pukul 11.00 Wib acara resepsi baru dimulai dengan Penceramah dari KH.UBAIDILLAH FAQIH dari Ponpes Langitan Widang Tuban.

Sementara pada tanggal 22/09/2016 tepat  pada pukul 19.00 wib acara dilangsungkan di tempat mempelai putra yakni diGedung Pernikahan di Surabaya. Para undangan sebelum acara di mulai telah memadati lokasi acara, tampak di tengah – tengah tamu undangan rombongan keluarga mempelai putri dan juga banyak Masyayikh yang hadir untuk Mendoakan, dengan perkawinan ini semoga membawa berkah kepada kedua mempelai, kedua keluarga dan berkah terhadap Pondok Pesantren Al-Muhtarom. Amiin


KETIKA UNIVERSITAS OXFORD DAN CAMBRIDGE PUN ‘MENIRU’ SISTEM PENDIDIKAN PONDOK PESANTREN?

_“… pesantren itu selama ini disebut pendidikan tradisional, iku kurang ajar tenan. Terus sing tradisional ki dianggep luweh rendah timbangane sekolah modern. Aku kepengen ngomong, eh tak kandani yo, pesantren itu mulai ditiru wong sak donyo saiki. Besok sak donyo ki pesantren kabeh ”_ – Cak Nun

_” … I realise that in fact, Oxford University its self is a pondok”_ Dr Afifi Al-Akiti (Dosen Studi Islam, Universitas Oxford, Inggris; Alumni Pondok Pesantren Kencong Jember Jawa Timur)

Ketika banyak orang dengan bangga mengatakan ‘saya alumni ITB, ITS, UI, UGM, UB’ atau ‘saya alumni kampus luar negeri’, entah mengapa, meskipun saya alumni salah satu kampus tersebut, saya jauh lebih bangga mengatakan ‘saya alumni pondok pesantren’. Buat saya, pesantrenlah yang telah banyak mendefinisikan bagaimana saya memandang dan menjalani hidup dan kehidupan ini. Buat saya, pesantren bukanlah sekedar sekolah biasa. Buat saya, mondok di pesantren adalah masuk kawah candra dimuka sekolah kehidupan. Dari bilik-bilik sederhana di pesantren itulah, saya temukan nilai-nilai kebajikan hidup yang terus jadi pegangan hidup hingga saat ini. Dari wajah-wajah yang sejuk dipandang dari para kiai itulah, saya temukan inspirasi hidup bak lentera yang tak pernah padam di dalam jiwa. Dari do’a-do’a tulus para ustad, ustadzah, pak yai, dan bu nyai itulah, saya rasakan kebarokahan hidup hingga saat ini.

Di jaman ketika semua ada label harganya. Di jaman ketika rupa dan angka dipuja. Miris rasanya, merenungi sekolah dan universitas tak ubahnya seperti pabrik-pabrik yang memproduksi produk masal. Mencetak manusia-manusia setengah robot yang nyaris kehilangan sisi-sisi kemanusianya, yang nyaris mati sisi-sisi spiritual nya. Manusia-manusia yang dituntut seragam kompetensinya, dan sesuai standard kebutuhan industri-industri pengeruk keuntungan materialistis. Manusia-manusia yang pada akhirnya menuhankan makhluk bernama Uang. Sehingga rela menyerahkan apapun, termasuk kehormatan dan harga dirinya hanya untuk Uang. Argh, sungguh, pendidikan sudah kehilangan ruh pendidikan yang seharusnya memanusiakan manusia. Disitulah, saya merasa orang paling beruntung di dunia, karena pernah mondok di pesantren.

Kebanggan saya akan pesantren makin bertambah, justru ketika saya mengenyam pendidikan di Inggris. Betapa kagetnya saya ketika saya tahu ainul yaqin bahwa ternyata dua kampus terbaik di Inggris, dan terbaik di dunia, Universitas Oxford dan Universitas Cambridge ternyata sistem pendidikanya sama persis dengan sistem pendidikan di pesantren. Memasuki kompleks dua kampus ini tak ubahnya memasuki kompleks pesantren, kebetulan saya pernah berkesempatan nyantri kilat, sekolah musim panas selama seminggu di Universitas Cambridge dan pernah berkunjung di Universitas Oxford. Jangan kira, sampean akan menemukan tulisan besar University of Cambridge atau University of Oxford seperti kampus-kampus di Indonesia. Di komplek dua kampus ini, sampean akan menemukan kumpulan college-college yang tak ubahnya asrama-asrama di pesantren. Di setiap college, terdapat sebuah gereja, lecture hall, dining room, dan asrama yang diketuai seorang profesor yang paling berpengaruh di college tersebut. Yang tak jauh bedanya dengan asrama santri dengan masjid, tempat mengaji, pemondokan, kantin yang diasuh oleh kyai. Tak hanya penampakan fisik, sistem pendidikanya pun tak ubah sistem sorogan dan bandongan di pesantren.

Semula saya pikir saya adalah satu-satunya yang mengklaim kesamaan antara sistem pendidikan pesantren dan sistem pendidikan di OxBridge (Oxford dan Cambridge). Hingga suatu ketika, saya bertemu dengan seorang teman, mahasiswa Malaysia di Universitas Korowin (Universitas Tertua di Dunia), Maroko, pada suatu kesempatan di Den Haag, Belanda. Saya terkejut ketika dia yang alumni pesantren di Kediri, Jawa timur dan sering berkunjung ke Oxford, dimana salah seorang pamanyamengajar islamic studies disana, berkata: ‘ yah sistem pendidikan Oxford dan Cambridge itu ya sama persis dengan sistem pendidikan pesantren’. Rupa-rupanya, tanpa janjian, we shared the same opinion.

Kadang kita memang sering merasa inferior melihat punya orang lain, padahal kita telah memiliki sesuatu yang lebih baik. Kata pepatah Jawa, golek uceng kelangan delek. Kejadian serupa, ketika berada di stasiun kereta Api Rotterdam Central, Belanda, saya tidak sengaja bertemu dengan seorang mahasiswa Indonesia yang sedang belajar seni musik di salah satu kampus di Rotterdam. Seorang kawan tadi bilang: ” Waduh mas, tahu ndak Gamelan itu diakui dunia sebagai alat musik paling intuitive di dunia, karenanya gamelan adalah ‘mainan’ baru yang sangat menarik bagi para ilmuwan seni musik, ketika mereka sudah mencapai titik jenuh, stagnansi dengan seni musik modern barat.

Argh, ternyata benar seperti yang dibilang Cak Nun, ternyata pesantren adalah sistem pendidikan asli Indonesia yang luar biasa. Sistem pendidikan terbaik yang bahkan Oxford dan Cambridge pun menirunya. Sayang, di negeri sendiri, pesantren malah dimarginalkan. Sama halnya, gamelan yang dianggap tradisional dan terpinggirkan di negeri sendiri. Padahal, di seluruh dunia orang-orang berbondong-bondong belajar musik gamelan. Entahlah. Terkadang saya susah untuk mengerti.

Sudah saatnya kita sadar dan bangga dengan milik kita sendiri, bangga mewarisi kearifan para leluhur kita. Sudah saatnya kita berhenti menjadi bebek yang selalu ikut kemana arus dunia berjalan. Karenanya, untuk adik-adik muda, dan para orang tua yang tak ingin sekedar pemuja rupa dan angka, cukup hanya dua kata: *Ayo Mondok !*

Catatan Pinggir:  ‘Meniru’ (judul) bahasa marketing saya untuk menunjukkan kemiripan. Bisa jadi jangan-jangan Oxford Cambridge meniru sistem pesantren, atau sebaliknya. Bisa jadi sekedar kebetulan. Bisa jadi keduanya meniru sistem yang sama dari model sebelumnya yang lain. Please refer to youtube video below for similar opinion.

Visit : http://santripaku.blogspot.co.id/2016/09/ketika-universitas-oxford-dan-cambridge.html

SUNNAH NABI ITU EMANG SUPER

1. B.A.B duduk, beresiko tinggi terkena wasir/ambeien. BAB jongkok lebih bersih dan menyehatkan, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
2. Kencing berdiri beresiko prostat dan batu ginjal. Kencing jongkok lebih bersih dan menyehatkan, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
3. Enzim di tangan membantu makanan lebih mudah dicerna. Dibanding dengan besi, kayu, atau plastik, makan dengan tangan lebih bersih, fitrah dan menyehatkan, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
4. Makan dan minum berdiri dpt mengganggu perncernaan. Dengan duduk lebih santun dan menyehatkan, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
5. Makan di kursi, masih kurang menyehatkan. Dengan duduk di lantai, tubuh akan membagi perut menjadi 3 ruang: udara, makanan dan air, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
6. Makan buah setelah makan (cuci mulut) kurang bagus bagi lambung, karena ada reaksi asam. Yang sehat adalah makan buah sebelum makan, membantu melicinkan saluran pencernaan dan membuatnya lebih siap, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
7. Tidur tengkurep tidak bagus untuk kesehatan, bahkan itu tidurnya syetan. Tidur menghadap kanan lebih menyehatkan, dan yg terpenting itu adalah SUNNAH.
 
8. Banyak Rahasia Sunnah yg telah diteliti para pakar, dari segi hikmah, manfaat, dan kesehatan. Benarlah yg dikatakan: di balik sunnah ada kejayaan. Bagi kita, jika misalnya belum tahu manfaatnya, terus saja semangat mengikuti adab dan tuntunan Rasul. Manfaat itu efek samping, motivasi utamanya adalah mengikuti adab dan tuntunan Rasul.
 
9. Seorang dokter Eropa berkata: jika semua manusia mengamalkan 3 sunnah saja (sunnah makan, sunnah di Kamar Mandi, dan sunnah tidur), maka harusnya saya berhenti jadi dokter karena tidak ada pasien..
Subhanallah....
 
Cintailah sunnah Nabi, tidak hanya adab2 sehari tapi seluruh apa yang telah Rasullah tetapkan dalam Dien Islam .. "Mau yg disukai atau tidak".


Monday 10 April 2017

VIDIO'S

Ngaji TPQ Darul Muttaqin Part.1
LDKS Santri Madin Putri Darul Muttaqin di Wego Air Tahun 2017

TATA TERTIB SANTRI PP. AL-MUHTAROM

1. KEWAJIBAN SANTRI
  • Santri wajib Sholat sunnah Qobliyah dan Ba’diyah,
  • Santri wajib mengikuti semua kegiatan pondok,
  • Santri wajib izin Ustadz waktu keluar pondok,
  • Santri wajib membayar Shariyah tiap bulan dan biaya-biaya administrasi lain.


2. HAK SANTRI
  • Santri berhak mendapatkan bimbingan pendidikan dan pengajaran yang diselenggarakan oleh PONPES AL-MUHTAROM,
  • Santri / Wali Santri diperkenankan untuk konsultasi dengan Dewan Pengurus dan para Ustadz / Ustadzah,
  • Wali Santri berhak menyampaikan usulan dan masukan yang bermanfaat bagi PONPES AL-MUHTAROM,
  • Santri berhak menggunakan fasilitas pondok dengan ketentuan yang berlaku serta untuk kemaslahatan umum  (bukan kepentingan pribadi),
  • Santri diperkenankan menerima telepon yaitu menjelang sambangan ke nomor telepon pondok,
  • Santri berhak melaporkan kepada Dewan Pengurus atau Ustadz / Ustadzah apabila merasa kehilangan barang dengan batas maksimal 3 hari dari hari masa kehilangan,
  • Santri diperkenankan bermain pada jam istirahat dan tidak mengganggu jam wajib,
  • Santri diperkenankan membaca buku selain Al Qur’an dan Pelajaran (*buku cerita, dsb) pada jam istirahat.


3. LARANGAN SANTRI
  • Mengganggu temannya,
  • Masuk kamar Santri lain,
  • Merusakkan barang-barang milik temannya atau pondok,
  • Mencuri, meminta, ghosob atau menyembunyikan barang milik orang lain,
  • Membawa HP, Radio dan alat-alat elektronik lain.


4. SANKSI
  • Santri yang melanggar tata tertib ini akan dikenakan sanksi Pengurus / Ustadz,
  • Santri yang melanggar peraturan tata tertib dikenakan sanksi menghafal atau mengaji pada jam istirahat atau waktu bermain


خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ اْلقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ
                 اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه
                    من سلك طريقا إلى العلم سلك الله به طريقا إلى الجنة
  ومن تعلم بابا من العلم ليعلم الناس أعطي له ثواب سبعين نبيا

INFORMASI PENDAFTARAN SANTRI BARU 2017


Berdasarkan hasil Rapat Pengurus Pondok Pesantren Al-Muhtarom, yang tergabung dalam Kepanitiaan PSB-2017 memutuskan bahwa :
@ Pendaftaran mulai 26 April 2017 – 21 Mei 2017,
@ Pada jam kerja pukul 08.00-12.00 dan 14.00-17.00 WIB.

Syarat Dan Ketentuan Pendaftaran:

  1. Mengisi formulir pendaftaran,
  2. Menyerahkan foto ukuran 3×4 sebanyak 4 lembar,
  3. Menyerahkan foto copy Akta Kelahiran dan Kartu Keluarga 2 lembar,
  4. Mengisi surat pernyataan,
  5. Membayar biaya administrasi pendaftaran sebesar Rp. 100.000,
  6. Semua berkas dimasukkan ke dalam stofmap; warna merah untuk laki-laki dan warna hijau untuk perempuan.




PONPES AL-MUHTAROM NGUNDUH MANTU

LOWAYU, 19/09/2016. IRING-IRINGAN SHOLAWAT BADAR GEMURUH DI LANTUNKAN GROUP SHOLAWAT AL MUBASYIROH DENGAN DI IRINGI REBANA UNTUK MENYAMBUT...